Putaran final Piala Dunia dianggap sebagai turnamen terakbar dan elite di dunia sepak bola. Tak pelak lagi, perhelatan akbar Piala Dunia ke-22 yang akan digelar di Qatar pada November tahun ini menjadi ajang olahraga yang dinanti-nanti publik sepak bola dunia.

Turnamen ini akan digelar di Qatar mulai 21 November hingga 18 Desember 2022. Sebanyak 32 tim akan bersaing di sana demi memperebutkan gelar juara. Ini akan menjadi Piala Dunia pertama yang berlangsung pada musim dingin.

Seperti gelaran-gelaran Piala Dunia sebelumnya, tahun ini Piala Dunia 2022 yang pertama kalinya dihelat oleh negara dari kawasan Timur Tengah ini juga diprediksi akan menyajikan duel-duel menarik, kelahiran bintang baru lapangan hijau, dan deretan gol menarik. 

Bicara mengenai gol-gol menarik yang terlahir pada gelaran Piala Dunia, beberapa di antaranya bahkan berbau kontroversi, membekas dalam ingatan jutaan penggemar, dan tak sedikit yang masih ramai diperbincangkan hingga kini.

Ya, sepanjang pergelarannya, Piala Dunia telah menghadirkan sejumlah gol kontroversial yang tak hanya mampu mengubah jalannya sebuah pertandingan, tapi bahkan seluruh turnamen. Akibatnya, baik wasit maupun pencetak gol terkadang sama-sama menghadapi kritikan karena tak sedikit yang menganggap gol-gol itu sebagai noda hitam dalam sejarah Piala Dunia.

Untuk menyegarkan ingatan Anda, kami telah merangkum tiga gol kontroversial yang memicu perdebatan abadi sepanjang turnamen Piala Dunia digelar.

1. Gol Tangan Tuhan Diego Maradona (1986)

Gol Tangan Tuhan barangkali menjadi gol yang paling banyak dibicarakan dalam sejarah Piala Dunia. Gol penuh kontroversi itu dicetak Maradona ke gawang Inggris pada laga perempat final Piala Dunia 1986 yang digelar di Meksiko. Bagaimana tidak, gol itu tak hanya sontak meledakkan tangisan histeris para fans Tim Tiga Singa, lebih dari itu publik sepak bola pun mempertanyakan sportivitas Maradona sebagai seorang atlet.

Kala itu, Maradona yang sebelumnya menggiring bola melewati beberapa pemain Inggris mengoper bola ke arah rekan setimnya Jorge Valdano dan berlari ke kotak penalti Inggris. Namun, bola yang sempat mengenai kaki Valdano itu lantas diantisipasi dengan liar oleh pemain belakang Inggris yang justru melambungkannya ke arah gawang sendiri.

Maradona melompat seolah hendak melakukan sundulan, namun bola malah mengenai tangannya melewati kiper Peter Shilton yang saat itu keluar dari sarangnya untuk melakukan penyelamatan. Sentuhan tangan Tuhan itu pun berbuah gol pertama bagi Argentina yang kemudian memenangkan laga itu dengan skor 2-1.

2. Gol Hantu Frank Lampard (2010)

Gol berbau kontroversi yang memicu perdebatan sengit selanjutnya adalah gol Frank Lampard di babak 16 besar Piala Dunia Afsel 2010 yang mempertemukan Inggris dengan Jerman. Pada menit ke-39 laga babak pertama, Tim Tiga singa yang kala itu tertinggal 1-2 sesaat sempat bernapas lega manakala tembakan keras Lampard membentur bagian bawah mistar gawang Jerman kemudian memantul ke tanah di dalam garis gawang yang dijaga Manuel Neuer itu.

Namun nahas bagi Lampard yang sempat berselebrasi karena wasit Jorge Larriando menganulir gol tersebut. Keputusan wasit asal Uruguay itu sangat memengaruhi performa kesebelasan Inggris di sisa pertandingan dan tentu saja membuat kecewa jutaan penggemarnya. Langkah Inggris di Piala Dunia Afsel pun terhenti di babak knocked-out setelah kalah 2-4 dari Der Panzer.

Sementara insiden dianulirnya gol Lampard terus menjadi perdebatan di kalangan pemain, pengamat, dan penggemar sepak bola di dunia karena publik meyakini itu adalah gol yang sah, ditambah dengan tayangan ulang yang jelas-jelas memperlihatkan sebuah gol. Namun satu wasit dan dua hakim garis yang merupakan satu-satunya pihak berwenang dan berkuasa untuk menilainya di lapangan hijau meyakini hal lain. Ditambah lagi dengan belum adanya teknologi untuk mengecek ulang kesalahan wasit ketika itu.

3. Gol Karim Benzema vs Teknologi Garis Gawang (2014)

Piala Dunia 2014 yang digelar di Brasil adalah gelaran Piala Dunia pertama dalam sejarah yang mengaplikasikan penggunaan teknologi garis gawang yang diklaim mampu mendeteksi setiap gol yang tercipta secara akurat. Sistem teknologi itu dirancang secara cermat guna menghindarkan wasit dari keputusan-keputusan berbau kontroversial seperti yang terjadi pada gol Frank Lampard di Piala Dunia 2014.

Laga pembuka penyisihan grup E yang mempertemukan Prancis dan Honduras menjadi pertandingan Piala Dunia pertama yang memanfaatkan teknologi garis gawang ketika wasit harus mengonfirmasi tendangan setengah voli Karim Benzema ke gawang Los Catrachos (julukan Timnas Honduras). Kala itu, striker andalan Tim Ayam Jago itu melepaskan tendangan dari bagian bawah mistar gawang dan bola pun memantul tepat di mengenai garis gawang dan melewati kiper Noel Valladares yang berusaha melakukan penyelamatan. Wasit asal Brasil Sandro Ricci mengonfirmasi gol tersebut melalui teknologi garis gawang. Wasit pun memastikan bahwa itu memang merupakan sebuah gol. Namun gol yang dimaksud adalah gol bunuh diri kiper Valladares, bukan gol Karim Benzema. Hat-trick Benzema pun “digagalkan” teknologi garis gawang.